Minggu, 15 April 2012.
Adalah hari yg bisa gue sebut sebagai "Hari Serba Pertama". Di hari itu untuk pertama kali gue bisa tamatin game arcade battle dengan 1 koin. Selain itu, untuk pertama kalinya gue menapakan kaki ke BLUE POINT BEACH dan DREAMLAND. Emang agak ironis sih, gue yg besar dan hidup di Bali tp baru pertama kali ke sana.
Sebagai penduduk Bali, gue merasa gagal.
Sebelum berangkat ke BLUE POINT BEACH dan DREAMLAND, gue dan temen2 tim futsal SIGNAL FC bertanding melawan tim futsal yg gue-gak-tau-namanya FC. Pertandingan yg gak berjalan seimbang karena dari 7 kali bertanding melawan tim yg gue-gak-tau-namanya FC ini, tim gue menang 7 kali dan dia kalah 7 kali. Itu artinya, tim yg gue-gak-tau-namanya FC ini tim yg gak tau diri, udah sering kalah malah nantangin tim kita terus. Ibarat pacaran, dia adalah cewek yg hatinya tersakiti terus-menerus tp keukeuh gak mau move on karena sudah terlanjur sayang. Sigh! Salah pengandaian.
SIGNAL FC, gue yg itu tuh! |
Setelah menang 22-20 dimana gue mencetak 2 gol, dan temen2 mencetak 20 gol lainnya kita semua langsung diskusi kemana akan merayakan kemenangan ke 7 beruntun ini. Awalnya kita semua bingung antara ke BLUE POINT BEACH atau ke DREAMLAND. Setelah melalui diskusi gak jelas, perdebatan panjang (sekitar 2 menit), dan musyawarah mufakat, akhirnya keputusan pun diambil : kita akan jalan ke BLUEPOINT BEACH dan DREAMLAND. Maaf, di paragraf ini agak garing.
Akhirnya 6 orang pria jelata, gue, Datuk (bukan nama sebenarnya), Hendri, Inyong (nama samaran juga), Dewa, dan Jerry berangkat lebih dulu ke Blue Point Beach. Perjalanannya lumayan lama. Sekitar 45 menit. Kita ber-6 kesana menggunakan motor. Awalnya kita berencana sewa mobil dan Datuk jadi sopir karena dia punya SIM A. Setelah kita tau kalo Datuk punya SIM A lewat jalur belakang (nembak), akhirnya batal. Kita ber 6 gak mau langsung ke akhirat dengan cara nabrak pohon atau masuk jurang.
Mendekati Blue Point Beach, kita nikmati dulu suasana pantainya melalui dataran tinggi di jembatan sebelum menuju pantai. Dan sebagai pasukan cowok yg gak ngerti gimana cara berpose yg bener, kita pun hunting foto dan hasilnya kayak gini :
apapun yg anda pikirkan, kami bukanlah kelompok boys band |
Entah gue nya yg terlalu kampungan tapi ganteng ato karena keindahan pantainya, setibanya di Blue Point Beach, gue mangap, semangap-mangapnya orang mangap. Indah banget. Airnya biru, pasirnya lembut, anginnya syahdu, dan bikini2 yg terlihat sepanjang bibir pantai. Tapi awalnya lumayan agak capek menuju pantainya. Karena berada di dataran rendah, gue dan temen2 harus menelusuri banyak anak tangga. Saking banyak tangganya, kalo ada nenek2 ikutan, bisa dipastikan betisnya kekar kayak lengan anggota Smack Down. Pantai ini di dominasi oleh kaum bule ostrali, ada juga dari Jepang, China, Korea. Orang lokalnya gak terlalu banyak. Di Bali tapi serasa di negera lain.
Bagai pinang merindukan bulan, hambar rasanya kalo udah capek2 ke sini tp gak hunting alias foto2. Berhubung kita anti mainstream, di saat orang2 lebih suka foto2 di pantainya, kita ber 6 lebih milih foto deket batu2 karang. Hasil fotonya pun malah kayak gini :
texture karangnya bagus |
Kita tutup petualangan kita di Blue Point Beach dengan makan jagung di bawah atap gubug yg berada di tempat parkir. Endingnya agak2 gak enak.
Next, tujuan kita selanjutnya ke Dream Land. Perjalanannya sekitar 15 menit dari Blue Point Beach. Masih pantai juga. Tapi kali ini beda. Disini gak ada cewek bikini. Bahkan lebih sopan, di sini banyak wanita2 sholehah dan berjilbab, Alhamdulillah. Mereka ke sini dalam langka liburan, mungkin berasal dari luar Bali.
Di sini pantainya gak kalah indah dan jalan menuju pantainya pun mudah, gak harus naik turun tangga. Suasana pantai di sini gak terlalu ramai. Karena bosen dengan pemandangan pantai, kita ber 6 menuju dataran tinggi dan melihat suasana pantai dari atas. Sesampainya di atas, kita langsung disuguhkan dengan pemandangan yg gak wajar yaitu pedagang bakso yg berjualan melawan hukum gravitasi :
posisinya miring, posenya pun syahdu |
Berhubung kita lapar dan pengen makan bakso versi gaya miring, kita langsung mesan 6 porsi sekaligus.
jauh2 ke Dream Land cuma buat makan bakso, sigh! |
berhubung hari udah menjelang larut, setelah puas memandang, pantai, pantai, dan dagang bakso syahdu, kita ber 6 langsung balik. gak terlalu berkesan sih tapi setidaknya moment2 yg gue gambarkan di blog ini bisa jadi kenangan seandainya kita udah sibuk dengan urusan kita masing2 nanti. Kebersamaan itu gak selamanya, tp kenangan masih bisa disimpan sampai kita tua..dan lupa.
0 omongan:
Posting Komentar